Tuesday, January 5, 2010

12 CIRI-CIRI SAHABAT YANG BAIK

1. Jika engkau berbuat bakti kepadanya, ia akan melindungimu.

2. Jika engkau rapatkan persahabatan dengannya, dia akan membalas baik persahabatanmu itu.

3. Jika engkau perlukan pertolongan daripadanya berupa wang dan sebagainya ia akan membantumu.

4. Jika engkau menghulurkan sesuatu kebaikan kepadanya, ia akan menerima dengan baik.

5. Jika ia mendapat sesuatu kebajikan (bantuan) daripadamu, ia akan menghargai atau menyebut kebaikanmu.

6. Jika ia melihat sesuatu yang tidak baik daripadamu, ia akan menutupnya.

7. Jika engkau meminta sesuatu bantuan daripadanya, ia akan mengusahakannya.

8. Jika engkau berdiam diri (kerana malu hendak meminta), ia akan menanyakan kesusahanmu.

9. Jika datang sesuatu bencana menimpa dirimu, ia akan meringankan kesusahanmu (membuat sesuatu untuk menghilangkan kesusahan itu).

10. Jika engkau berkata kepadanya, nescaya ia akan membenarkanmu.

11. Jika engkau merancangkan sesuatu, nescaya ia akan membantumu.

12. Jika kamu berdua berselisih faham, nescaya ia lebih senang mengalah untuk menjaga kepentingan persahabatan.

"Kawan ketawa senang dicari tetapi kawan menangis sukar untuk dicari.."

Friday, November 6, 2009

CARA RUQYAH

Tata cara ruqyah yang benar adalah sebagai berikut:

1. Keyakinan bahwa kesembuhan hanya datang dari Allah Subhanahu wa Ta’ala semata, bukan dari selainNya.

2. Ruqyah harus dengan Al Qur’an, hadits atau dengan nama dan sifat Allah, dengan bahasa Arab atau bahasa yang dapat difahami.

3. Mengikhlaskan niat dan menghadapkan diri kepada Allah saat membaca dan berdoa.

4. Membaca surat Al Fatihah dan meniup anggota tubuh yang sakit. Demikian juga dengan membaca surat Al Falaq, An Naas, Al Ikhlash, Al Kafirun.

5. Menghayati makna yang terkandung dalam bacaan Al Qur’an dan doa yang sedang dibaca.

6. Orang yang meruqyah hendaknya memperengarkan bacaan ruqyahnya, baik yang berupa ayat-ayat Al Qur’an atau doa-doa dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Supaya penderita belajar dan merasa tenang bahwa ruqyah yang dibacakan sesuai dengan syariat.

7. Meniup pada tubuh orang yang sakit di tengah-tengah pembacaan ruqyah. Masalah ini, menurut Syaikh Al Utsaimin mengandung kelonggaran. Caranya, dengan tiupan yang lembut tanpa keluar air ludah. ‘Aisyah -radhiallahu ‘anha- pernah ditanya tentang tiupan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dalam meruqyah. Ia menjawab:”Seperti
tiupan orang yang makan kismis, tidak ada air ludahnya (yang keluar)”. (H.R Muslim 14/182). Atau tiupan tersebut disertai keluarnya sedikit air ludah sebagaimana dijelaskan dalam hadits ‘Alaqah bin Shahhar As Salithi, tatkala ia meruqyah seseorang yang gila, ia mengatakan:”Maka aku membacakan Al Fatihah padanya selama tiga hari, pagi dan sore. Setiap kali aku menyelesaikan bacaanku, aku kumpulkan air liurku dan aku ludahkan. Maka dia seolah-olah lepas dari sebuah ikatan”. (H.R Abu Daud 4/3901
dan Al Fathu Ar Rabbani, 17/184)

8. Jika meniupkan ke dalam media berisi air atau selainnya, tidak masalah. Media terbaik untuk ditiup adalah minyak zaitun atau air hujan. Berdasarkan hadits dari Malik bin Rabi’ah, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
كُلُوْا الزَّيتَ وادَّهِنُوا بهِ فَإِنّهُ مِنْ شَجَرَةٍ مُبَارَكَةٍ
“Makanlah minyak Zaitun, dan olesilah tubuh kalian dengannya. Sebab ia berasal dari
tumbuhan yang penuh berkah”
Firman Allah Ta’ala:

BERMAKSUD : Dan juga Kami telah menurunkan dari langit air (hujan) Yang banyak faedahnya, lalu Kami tumbuhkan Dengan air itu pokok-pokok tanaman (buah-buahan) dan biji-bijian Yang dituai; (Q.S Qaaf: 9).

9. Mengusap orang yang sakit dengan tangan kanan. Ini berdasarkan hadits ‘Aisyah –radhiallhu ‘anha- ia berkata:”Rasulullah tatkala dihadapkan pada seseorang yang mengeluh kesakitan, Beliau mengusapnya dengan tangan kanan….”(H.R Muslim, Syarah An Nawawi (14/180) Imam An Nawawi berkata:”Dalam hadits ini terdapat anjuran untuk mengusap orang yang sakit dengan tangan kanan dan mendoakannya.
Banyak riwayat shahih tentang hal itu, aku telah menghimpunnya dalam kitab Al Adzkar”. Dan menurut Syaikh Al Utsaimin, tindakan yang dilakukan sebagian orang saat meruqyah dengan telepak tangan orang yang sakit atau anggota tubuh tertentu untuk dibacakan kepadanya, maka tidak ada dasarnya sama sekali”.

10.Bagi orang yang meruqyah diri sendiri, letakkan tangan di bagian yang dikeluhkan sambil membaca { الله بسم } tiga kali, kemudian membaca:
أَعُوْذُ باللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ
Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaanNya dari setiap kejelekan yang aku jumpai dan aku takuti”. Dalam riwayat lain disebutkan “dalam setiap usapan” Doa itu diulangi sebanyak tujuh kali. Atau membaca :
بِسْمِ اللهِ أَعُوْذُ بِعِزَّةِ اللهِ وَقُدْرَتِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ مِنْ وَجَعِيْ هذا
Dengan menyebut nama Allah, aku berlindung kepada keperkasaan Allah dan kekuasaanNya dari setiap kejelekan yang aku jumpai dari rasa sakitku ini”.
Apabila rasa sakit terdapat diseluruh tubuh, caranya dengan meniup dua telapak tangan dan mengusapkannya ke wajah si sakit dengan keduanya.

11.Bila penyakit terdapat di salah satu bagian tubuh, kepala, kaki, atau tangan Misalnya, maka dibacakan pada tempat tersebut. Disebut dalam hadits Muhammad bin Hathib Al Jumahi dari ibunya, Ummu Jamil binti Al jalal, ia berkata:”Aku datang bersamamu dari Habasyah. Tatkala engkau telah sampai di Madinah semalam atau
dua malam, aku hendak memasak untukmu, tetapi kayu bakar habis. Aku pun keluar untuk mencarinya. Kemudian bejana tersentuh tanganku dan berguling menimpa lenganmu. Maka aku membawamu ke hadapan nabi. Aku berkata: ”Kupertaruhkan engkau dengan ayah dan ibuku, wahai Rasulullah, ini Muhammad bin Hathib”. Beliau meludah di mulutmu dan mengusap kepalamu serta mendoakanmu. Beliau masih meludahi kedua tanganmu dan membaca doa:
اللهم رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ اْلبَأْسَ وَاشْفِهِ وَأنَْتَ الشَّافِي لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا
“Ya Allah Sang Pemelihara manusia, hilangkanlah penyakitnya dan sembuhkanlah, Engkaulah Yang Maha Menyembuhkan, tidak ada kesembuhan melainkan kesembuhan dariMu semata, kesembuhan yang tidak meninggalkan rasa sakit”
Dia (Ummu Jamil) berkata:”Tidaklah aku berdiri bersamamu dari sisi Beliau, kecuali tanganmu telah sembuh”.

12.Apabila penyakit ada disekujur badan, atau lokasinya tidak jelas, seperti gila, dada sempit atau keluhan pada mata, maka cara mengobatinya dengan membacakan ruqyah di hadapan si penderita. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Nabi meruqyah orang yang mengeluhkan rasa sakit. Disebutkan dalam riwayat Ibnu majah,
dari Ubay bin Ka’ab, ia berkata: ”Maka tatkala ia didudukkan dihadapan Beliau. Kemudian aku mendengar Beliau membentenginya dengan surat Al Fatihah”

DOA MEMINTA DIJAUHKAN KEMATIAN YANG MENGERIKAN

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي وَ الْهَدْمِ وَالْغَرَقِ وَ الْحَرِقِ وَ أَعُوذُ بِكَ اَن يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِندَ الْمَوْتِ وَ أَعُوذُ بِكَ اَن اَمُوتَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِرًا وَ أَعُوذُ بِكَ اَن اَمُوتَ لَدِيغًا

"Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada Engkau dari tersungkur (ke dalam jurang), keruntuhan bangunan, tenggelam, dan terbakar. Dan aku berlindung kepada Engkau dari dirasuk (godaan) setan di kala mati. Dan aku berlindung kepada Engkau untuk mati dalam keadaan lari dari perjuangan di jalan-Mu dan mati daripada disengat binatang